Beranda | Artikel
Hikmah dan Maksud Diutusnya Para Nabi dan Rasul
Rabu, 11 Oktober 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Hikmah dan Maksud Diutusnya Para Nabi dan Rasul adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 17 Rabi’ul Awal 1445 H / 2 Oktober 2023 M.

Kajian Tentang Hikmah dan Maksud Diutusnya Para Nabi dan Rasul

1. Mendakwahi hamba-hamba Allah kepada tauhid

Ini merupakan maksud dan tugas yang terbesar diutusnya para nabi dan rasul. Di antara dalilnya adalah surah Al-Anbiya ayat 25, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Kami mengutus sebelum engkau (wahai Muhammad), seorang rasul pun melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Aku, maka sembahlah Aku.”(QS. Al-Anbiya[21]: 25)

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ…

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul, tugas mereka adalah menyampaikan kepada manusia, ‘Sembahlah Allah semata dan menjauhi thaghut.`” (QS. An-Nahl[16]: 36)

Dua ayat yang mulia ini sangat jelas bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengutus para nabi dan rasul kecuali untuk mendakwahi manusia dengan dakwah tauhid. Tidak ada seorang nabi pun melainkan dakwahnya adalah dakwah tauhid.

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘Alaihis Salam:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Nuh berkata: ‘Wahai kaumku, sembah Allah saja, kalian tidak memiliki sesembahan kecuali Dia. Tidakkah kalian bertakwa?`” (QS. Al-Mu’minun[23]: 23)

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam:

وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan ingatlah Nabi Ibrahim ketika berkata kepada kaumnya: ‘Sembahlah Allah saja dan bertakwalah kalian kepada Allah, itu lebih baik untuk kalian jika kalian mengetahui.`” (QS. Al-‘Ankabut[29]: 16)

Semua para nabi, seperti Nabi Hud, Nabi Shalih, Nabi Syu’aib, semuanya berkata: “Wahai kaumku, sembah Allah semata. Tidak ada sesembahan yang berhak kalian sembah kecuali Dia.” Bahkan Nabi Isa ‘Alaihis Salam , Allah berfirman tentangnya:

…وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Al-Masih berkata: ‘Wahai Bani Israil, sembahlah Allah saja, Dia adalah Rabbku dan Rabb kalian.’ Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan Allah, maka Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada penolong bagi orang-orang dzalim.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 72)

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah diatas ilmu yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf[12]: 108)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53445-hikmah-dan-maksud-diutusnya-para-nabi-dan-rasul/